pengertian sanitasi, apa itu sanitasi

Pengertian Sanitasi dan Perbedaan Sanitasi, Cleaning dan Disinfeksi

Sanitasi adalah upaya seseorang untuk memelihara kondisi lingkungan, terutama lingkungan fisik (air, tanah, dan juga udara), agar tercipta lingkungan yang sehat.

Mungkin kita sering menjumpai kata “higiene ” dalam berita, buku atau poster di lingkungan sekitar. Namun, sebagian dari kita belum mengetahui arti dari kata higiene itu sendiri.

Oleh karena itu, kali ini kami akan membahas tentang sanitasi

Pengertian, Apa itu Sanitasi?

Sanitasi merupakan upaya untuk menjaga kondisi lingkungan, terutama lingkungan fisik, agar tercipta lingkungan yang sehat.

Namun beberapa ahli memiliki pendapat yang berbeda, antara lain:

1. Edward Scott Hopkins

Edward Scoot Hopkins (1983) percaya bahwa kebersihan adalah metode pemantauan faktor lingkungan yang berdampak pada kesehatan.

2. Richard Sichter

Menurut Richard Sihite (2004), konsep sanitasi adalah pekerjaan kesehatan preventif yang berfokus pada kegiatan yang mempromosikan kesehatan lingkungan manusia.

3.Azru Azwar

Azrul Azwar MPH memiliki pendapat tentang pengertian sanitasi, yaitu bagaimana memonitor berbagai faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat.

4. World Health Organization (WHO)

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, kebersihan adalah pengendalian semua faktor dalam lingkungan fisik manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan fisik dan spiritual manusia.

5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut KBBI, pengertian sanitasi adalah mengupayakan dan menciptakan kondisi yang baik bagi bidang kesehatan, khususnya bidang kesehatan masyarakat.

Maksud dan Manfaat Sanitasi

Secara umum, menjaga kebersihan lingkungan untuk mencapai lingkungan yang sehat dan nyaman merupakan tujuan dari pekerjaan sanitasi.

Namun, dengan menciptakan lingkungan yang bersih, masyarakat dapat memperoleh hal-hal bermanfaat lainnya, seperti:

  • Mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat dan juga nyaman.
  • Mencegah terjadinya penyakit menular.
  • Mencegah kecelakaan yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor.
  • Mengurangi polusi yang ada, terutama bau yang tidak sedap.
  • Hindari pencemaran lingkungan.

Konsep Sanitasi

Pada dasarnya, sanitasi mencakup semua aspek sanitasi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Namun, untuk mempermudah pekerjaan sanitasi, sanitasi dibagi menjadi lima elemen penting. Elemen-elemen ini adalah:

  • Penyediaan air bersih, termasuk pemantauan kualitas dan kuantitas air.
  • Pengelolaan limbah, termasuk metode pembuangan dan pengolahan limbah serta peralatan yang digunakan.
  • Pengolahan makanan dan minuman, meliputi pengadaan, penyimpanan, pengolahan dan penyajian makanan dan minuman.
  • Pengawasan dan pengendalian serangga atau hewan pengerat, hewan pengerat atau serangga biasanya merupakan pembawa penyakit menular, sehingga hewan tersebut perlu dikendalikan.
  • Kesehatan dan keselamatan kerja, termasuk penggunaan peralatan rumah tangga untuk menyelesaikan pekerjaan.

Perbedaan Sanitasi, Cleaning dan Disinfeksi

Ada perbedaan besar antara cleaning, sanitasi dan desinfeksi, terutama untuk permukaan dan benda yang sering disentuh.

Kami akan menjelaskan perbedaan ketiganya sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia, terutama benda yang membersihkan mikobakteri atau virus.

Cleaning

Cleaning adalah proses membersihkan debu, kotoran, serta merapikan ruangan. Membersihkan permukaan dengan air dan sabun atau deterjen dapat menghilangkan minyak, lumpur dan bakteri.

Metode pembersihan dapat digunakan untuk membersihkan kotoran dan bakteri karena melibatkan bahan kimia, teknik pencucian yang kuat (yaitu scrubbing) dan suhu air panas.

Membersihkan tidak akan membunuh bakteri dan kuman, tetapi akan mengurangi jumlahnya.

Membersihkan permukaan dengan deterjen dan air panas adalah salah satu cara untuk mempersiapkan permukaan untuk disinfeksi. Tahap ini dapat mengurangi risiko penularan mikroba.

Baca juga: Cara Membersihkan Kerak Lantai Kamar Mandi agar Kembali Kinclong

Disinfeksi

Metode desinfeksi dapat membunuh bakteri, virus, jamur dan mikroorganisme lain pada permukaan benda. Disinfeksi biasanya menggunakan bahan kimia khusus yang dapat membunuh organisme tersebut.

Beberapa disinfektan yang dapat Anda temukan di toko termasuk 70% isopropanol, hidrogen peroksida, Lysol, Wipol, dan pemutih pakaian. Bahan-bahan ini dapat membersihkan patogen dan membunuh organisme.

Disinfektan tidak dapat membersihkan debu atau noda pada permukaan.

Oleh karena itu, untuk membersihkan barang-barang Anda dengan lebih efektif, harap bersihkan permukaannya dengan air dan deterjen terlebih dahulu, lalu lanjutkan menggunakan disinfektan untuk disinfeksi.

Baca juga: Cara Membuat Disinfektan Alami

Sanitasi

Menurut standar sanitasi, sanitasi adalah cara menghilangkan bakteri pada permukaan benda. Tidak seperti desinfeksi, sanitasi hanya mengurangi (bukan membunuh) pertumbuhan bakteri, virus, dan juga jamur.

Kebersihan sangat penting untuk kebersihan sehari-hari, terutama saat menyiapkan makanan, sehingga permukaan yang bersentuhan dengan makanan harus bersih. Pasalnya, bakteri dan jamur bisa meracuni makanan orang.

Sanitasi tidak memerlukan bahan kimia, selama 78-80 derajat Celcius air panas dianggap bisa mengurangi bakteri.

Saat mendisinfeksi, Anda hanya akan mengurangi jumlah bakteri hingga 99,9%, tetapi tidak akan membunuh virus dan jamur. Sanitasi lebih penting daripada bersih-bersih.

Jika Anda ingin mengurangi jumlah patogen pada permukaan objek, yang terbaik adalah mendisinfeksinya.

Sanitasi adalah Perbedaan cleaning, disinfeksi dan sanitasi

Sanitasi yang Baik dan Pengendalian Hama Terpadu

Sanitasi atau teknologi bersih adalah metode pengendalian pertanian tertua dan paling efektif untuk mengurangi jumlah hama dan penyakit. Banyak hama dan penyakit yang dapat bertahan hidup atau diapause pada sisa tanaman.

Dengan membersihkan sisa-sisa tanaman ini, berarti kita dapat mengurangi laju pertumbuhan populasi dan tingkat kelangsungan hidup hama. Oleh karena itu, lakukan sanitasi sebagai berikut:

  1. Sisa-sisa tanaman yang masih hidup,
  2. Tanaman atau bagian yang terserang hama,
  3. Sisa-sisa tanaman yang mati,
  4. Jenis tanaman lain yang dapat digunakan sebagai inang alternatif,
  5. Tumbang atau tertinggal. bagian tanaman di tanah, seperti buah dan daun.

Seperti teknologi pertanian lainnya, sanitasi membutuhkan banyak energi dan waktu untuk diterapkan. Meski memakan banyak tenaga dan waktu, hal itu harus dilakukan.

Jika semua petani melakukannya secara bersamaan, efek dari teknik ini akan lebih efektif. Selain membuat lingkungan tanam lebih sehat, juga akan menambah keindahan taman iptek pertanian itu sendiri.

Demikianlah uraian tentang pengertian sanitasi dan semoga bermanfaat.

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *